Khutbahkedua - Khutbah Jumat Singkat Tentang Realisasi Tauhid Dalam Kehidupan الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ Baca Juga: Meluruskan dan Merapatkan Shaf Ketika Shalat Berjamaah Ummatal Islam,

Pendahuluan RenunganSelamat hari di mana Anda membaca renungan ini, saya akan menuliskan 2 Renungan harian berpusat pada Injil untuk kehidupan harian. Yang semakin bertumbuh kearah Kristus, mengenal Dia dan semakin mengasihi Dia saja. Renungan harian Kristen yang tentunya tetap berpusat pada Injil tema utama Alkitab. Renungan kali ini, saya ambil dari kitab Mazmur 119 1 dan setiap kehidupan yang Anda jalani, merupakan kehidupan yang semakin mengasihi TUHAN, marilah kita merenungkan renungan yang berpusat pada Inji, Yesus Kristus yang disalibkan dan bagaimana kita melihat Mazmur 119 memberitakan Kristus meskipun tidak secara langsung. Saya sangat suka kutipan dari, Charles Spurgeon, “Tidak ada Kristus dalam Khotbah Anda, pak? Maka pulanglah, dan jangan pernah berkhotbah lahi sampai Anda memiliki sesuatu yang layak dikhotbahkan.” Bagi saya Injil Yesus Kristus adalah pusat dari setiap tulisan renungan saya, celakalah saya yang mengaku sebagai hamba Kristus tetapi tidak memberitakan keindahan Kristus samasekali melalui tulisan Anda datang ke blog saya, merenungkan renungan yang telah saya sajikan untuk menjelaskan kepada Anda Kristus yang disalibkan. Anda akan menemukan diri Anda sebagai pendosa dan sebagai pendosa yang diampuni. Maka dari itu akan selalu ada seruan pertobatan, kehidupan harian Kristen haruslah tidak lepas dari yang namanya pertobatan, menyangkal diri artinya meninggalkan kebenaran diri dari John Calvin akan menjelaskan mengapa pentingnya Injil dan kebenaran yang ada di dalam Injil yang adalah kebenaran Kristus. “Kita tidak akan pernah berjubahkan kebenaran dari Kristus kecuali kita terlebih dahulu mengetahui dengan pasti bahwa di dalam diri kita tidak ada kebenaran samasekali.” Baiklah kita menyangkal diri dan siap untuk menderita bersama Yesus, menaklukan diri untuk pelayanan pemberitaan Kristus dan membawa jiwa-jiwa untuk dimuridkan bertumbuh, diubahkan di dalam melucuti kebenaran kita, menelanjangi dosa-dosa dan memberitakan Kristus yang memberikan diri-Nya sebagai penebus dan kita dilayakkan untuk menerima kebenaran Kristus karena Kristus yang benar telah menjadi dosa karena dosa-dosa kita ditimpakan kepadanya. Baiklah mari kita masuk ke dua poin renungan untuk kehidupan sehari-hari yang membaca dan merenungkan Kristen Singkat Tentang Kehidupan Sehari-hari oleh Kasih Karunia1. Kita yang dikatakan berbahagiaMazmur 1191 TB "Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN."Dosa telah masuk ke dalam dunia melalui Adam, kita yang adalah keturunan Adam. Mendapatkan dosa yang sama, yaitu kita tidak kudus dan kita tidak dapat melihat kemuliaan yang sejati. Ketika kita sudah mulai dapat berpikir atau bernalar, kita mulai memikirkan apa yang jahat. Saudaraku, saya mengajak Anda memikirkan kembali. Bagaimana dunia pada dasarnya tidak membawa kita pada kebahagiaan seperti yang kita rindukan. Dunia telah rusak semenjak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Manusia telah menjadi tuhan atas diri cita-cita manusia, semua hal yang ia kerjakan. Akan selalu berbuahkan hal-hal yang bertentangan dengan maksud TUHAN menciptakannya. Celakalah kita yang tidak bertobat, celakalah kita yang tidak melihat kemuliaan yang dari Allah, celakalah kita sampai Tuhan, dunia yang tidak berpengharapan, namun Sang Definisi utama keajaiban dunia, kehidupan yang Ia berikan merupakan gambar dan rupa-Nya. Maka dari itu Allah tidak akan membiarkan manusia akan kembali binasa, ketika ia ada di dalam melalui Kristus, gambar Allah yang ada di dalam diri kita, kita dikembalikan menjadi gambar Allah untuk kemuliaan-Nya dan untuk memuji Dia dan kagum kepada Dia dan menikmati-Nya. Ia memberikan kepada manusia satu harapan di kemudian hari. Ia memanggil Abraham untuk sebuah rencana besar, sampai akhirnya renungan yang Anda baca saat ini dapat ditulis dan menceritakan rancangan itu, rancangan yang ada di dalam Taurat dan saya yang adalah budak dosa, mencari kebahagiaan dari perbudakan dosa. Kita mendapatkan kehampaan dan kekosongan. Maka dari ini ada seruan pertobatan. Untuk melihat Sang Injil, Sang Kebenaran yang telah disalibkan dan mati sebagai orang-orang yang dianggap berdosa. Karena semua dosa Ana dan saya ditimpakan kepada-Nya. Inilah kebahagiaan sejati itu, ketika Anda ada di dalam Yesus, kehidupan di dalam-Nya akan membawa Anda untuk dapat mencintai Alkitab. Saya tidak akan memaksakan Anda untuk cinta Alkitab, karena hal itu mustahil. Jika Anda tidak mendengar Injil dan merenungkannya dan bertobat karenanya. Kiranya Allah Roh Kudus menceritakan Injil lebih jelas dari pada renungan yang sedang Anda baca hanya Roh Kuduslah Sang penginjil sejati dengan kelembutan, memanggil Anda untuk bertobat dan menerima Yesus dan memikirkan Yesus dan menaruh perasaan yang sama dengan Yesus Filipi 25. Sangatlah penting untuk mengerti bahwa kebahagiaan sejati, hanya ketika Anda benar-benar menjadi milik Allah dan Kristus di dalam Anda dan menjadi milik berharga tidak peduli Anda sudah mengaku percaya Kristus ataupun belum. Intinya Anda harus bertobat dan cintailah Taurat TUHAN Anda harus berjuang untuk mematikan kemalasan Anda dan kegilaan dari tipuan setan yang ingin merebut Anda dari Injil kasih karunia Allah di dalam kebahagiaan yang ada di dalam Alkitab yang adalah Injil dan Kebenaran di dalam Yesus, adalah sukacita sorga yang tidak akan dipengaruhi oleh keadaan dan masalah apapun itu. Mata Anda dan saya memandang kepada keindahan Allah dan bersukacita karena-Nya. Biarlah keindahan Kristus semakin nyata, Roh Kudus memberikan pengertia kepada Anda. Peringatan yang membawa kebahagiaanMazmur 119 2 TB Beberbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya yang mencari Dia dengan segenap yang masih di dalam dosa tidak akan pernah dapat mencari Allah. Walaupun ia orang Kristen sekalipun, ia akan mendengarkan tentang Allah tetapi tidak akan menyembah Allah dengan kekaguman. Baiklah kita mulai bergumul dan merenungkan dan belajar terus untuk, melihat kepada Kristus saja dan memandang kepada Anda kepada Kristus adalah kepercayaan untuk memberikan diri Anda pada peringatan-peringatan-Nya. Untuk mematikan semua dosa, untuk melayani Dia, dan untuk kemuliaan Allah. Kehidupan Anda untuk Allah, Allah, dan Allah saja. Karena untuk itulah Anda diciptakan. Anda dan saya dipanggil, dikuduskan dan dididik untuk semakin mengasihi Yesus semata-mata untuk melakukan rencana-Nya yang besar, sehingga kita semakin kagum kepada-Nya dan kita memberitakan Dia dengan penuh keyakinan dan tidak akan berbahagia dengan segala pengandalan Anda terhadap manusia dan dunia dan segala harta fannya. Terkutuklah manusia yang mengandalkan manusia dan semua keduniawiannya. Kehidupanya yang untuk memuliakan Allah kini telah memuliakan ciptaan. Kiranya kita bertobat dan memberikan diri kita kembali kepada Allah adalah madu yang menyehatkan, ia melepaskan Anda dan saya dari jerat dosa yang membinasakan. Cintailah semua peringatan Allah, kosumsilah itu untuk jiwa Anda yang harus hidup bagi Allah. Tidak ada yang lebih memuaskan dari Firman Allah, Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. Ia adalah kemuliaan itu, Ia roti kehidupan, sehingga kita setiap hari haruslah datang kepada-Nya dan hidup untuk kemuliaan Yesus berarti mengenal dan percaya bahwa Ia adalah Tuhan. Anda akan sangat mencintai Alkitab untuk terus mengenal Allah, Anda dimampukan mempersembahkan tubuh Anda, dan Anda berbahagia karenanya. Olah karena untuk inilah Anda dan saya diciptakan. Kita diciptakan untuk TUHAN bukan untuk yang Juga Ayat Alkitab tentang kekuatanBiarlah setiap peringatan ini menjadi madu bagi jiwa, Alkitab yang mengajarkan kita, memperbaiki kelakyan, mendidik untuk Kristus Sang Kebenaran. Memabawa kita kejalan pertobatan dan kita memuliakan Allah dalam setiap kehidupan dan langkah kita, biarlah semua pertobatan kita membuahkan jiwa-jiwa yang dimuridkan dan mempercayai Kristus secara ini, sebenarnya membawa Anda pada penyerahan yang dalam. Bukan motivasi agar Anda sukses. Bukan untuk semakin mencintai benda fana yang memuaskan keegoisan dan keinginan Anda yang pada dasarnya pemberontakan kepada Allah. Tetapi saya sedang mengajak Anda untuk melihat Yesus, menyangkal diri, memukul salib dan mengikut Dia sampai mati. Mencintai apa yang Yesus cintai, temukan itu di dalam Alkitab, dan membenci dosa seperti Yesus membencinya. Hanya ketika cinta Anda terarah kepada Yesus, maka disanalah ada sukacita, hanya ketika kenikmatan sejati yang ada di dalam Yesuslah yang Anda nikmati. Hanya Yesus sukacita sejati. tidak ada sukacita yang sejati yang dapat dunia berikan kepada Anda, tidak ada kehidupan yang sejati dan memuaskan ketika pengharapan Anda kepada diri sendiri dan dunia. Maka marilah bertobat dan datang kepada Yesus untuk mengakui dan berserah kepada Dia. 3. Doa Kristen Untuk Renungan Saat Teduh Berdasarkan Mazmur 1191-2Oleh karena aku pendosa besar, oleh karena aku lebih memilih melakukan dosa dan mengabaikan Tuhan yang kudus. Maka kebahagian sejati di dalam Tuhan Yesus tidak benar-benar nyata. Aku ada dalam kegelapan yang mengerikan, meremukkan aku untuk aku mati dam Tuhan ampuni aku yang berdosa ini, aku yang bercela dan penuh noda. Bahkan aku yang seringkali merindukan dosa-dosa ku dan aku tidak mendapatkan kebahagiaan di sana pada akhirnya. Aku diperbudak oleh kuasa di mana aku benar-benar tidak dapat melawannya. Tuhan aku telah berdosa, aku telah melawan-Mu. Ampuni kebenaran yang ada di dalam Kristus, itulah yang menjadi bagianku. Baiklah aku berlari kepada keindahan anugerah Tuhan dan berlutut di kali salib. Melihat dan percaya bahwa dosa-dosaku telah diampuni. Aku percaya bahwa hanya melalui kebenaran Kristus maka aku benar. Dan Ketika kebenaran itu meresap dalam diriku, aku percaya, di sanalah aku dapat pujian dan hormat hanya bagi Allah, Raja segala raja, kudus kuduslah nama-Mu ya TUHAN. Tidak ingin aku tidak memuliakan-Mu, ijinkan jiwaku kagum pada-Mu, karena aku percaya aku kudus karena Yesus telah menguduskan aku, kebahagiaan Kristus di dalam aku dan baiklah kasih itu dapat aku bagikan, kasih Kristus untuk sesamaku. Amin.
kumpulankhutbah dan ceramah dalam praktek kehidupan sehari-hari | KhotbahJumat.com. Profil Yufid Network. Donasi untuk Dakwah Yufid. Laporan Produksi Yufid. - Kewajiban Sholat Jumat bagi umat muslim juga harus diikuti dengan mendengarkan materi Khutbah Jumat. Materi Khutbah Jumat akan memperkuat keimanan dan ketakwaan serta bagian dari rukun Salat Jumat. Simak materi Khutbah Jumat singkat dengan tema " wujud takwa dalam kehidupan sehari-hari.. Berikut materi Khotbah Jumat. dilansir dari laman Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ وَأَمِيْنُهُ عَلَى وَحْيِهِ وَمُبَلِّغُ النَّاسِ شَرْعَهُ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ تَقْوَاهُ عَزَّ وَجَلَّ أَسَاسُ الْفَلَاحِ وَالسَّعَادَةِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ . عِبَادَ اللهِ وَتَقْوَى اللهَ جَلَّ وَعَلَا عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابَ اللهِ ، وَتَرْكُ مَعْصِيَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ خِيْفَةَ عَذَابِ اللهِ . Ibadallah, Kohtib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Ta’ala. Karena hanya dengan takwalah seseorang akan sukses dalam menjalani kehidupan dunia dan akhiratnya. Ibadallah, Wujud dari takwa adalah menaati perintah Allah semaksimal kemampuan kita. Dan menjauhi semua larangannya. Dari pengertian takwa bisa disimpulkan bahwa agama Islam itu adalah agama yang mudah. Ketika berkaitan dengan perintah Allah, kita diminta untuk melakukannya sesuai kemampuan kita. Sebab perintah artinya meminta seseorang melakukan aktivitas atau kegiatan atau perbuatan tertentu. Untuk melakukan sesuatu, kemampuan orang berbeda-beda. Karena itu, diminta sesuai dengan kemampuan. MateriKhutbah Jumat akan memperkuat keimanan dan ketakwaan serta bagian dari rukun Salat Jumat. Simak materi Khutbah Jumat singkat dengan tema " wujud takwa dalam kehidupan sehari-hari.. Berikut - Bismillaahirrahmaanirraahiim,Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُSegala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat. Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia, keluarganya, dan semua sahabatnya, Amma ba' hari ini, Jumat 7 Januari 2022 kita dipertemukan kembali dalam majelis salat dan khotbah Jumat yang insya Allah tema kali ini adalah tentang mempraktekkan penerapan hidup sederhana sesuai sunah dan anjuran Rasulullah Salallaahu 'alaihi juga Fungsi Ijtihad Sebagai Sumber Hukum Islam Beserta Jenisnya Cara Sederhana Bahagiakan Anak di Tengah Pandemi Menurut Psikolog Khotbah Jumat Singkat Hari Ini Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Ada cukup banyak ayat Al-Qur'an dan hadis rasul yang menyebutkan tentang pola hidup satunya disebutkan dalam surah Al-Furqan ayat 67 berikut iniوَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ يُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ يَقۡتُرُوۡا وَكَانَ بَيۡنَ ذٰلِكَ قَوَامًا‏Wallaziina izaaa anfaquu lam yusrifuu wa lam yaqturuu wa kaana baina zaalika qawaamaaArtinya "Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar."Jika kita melihat dari artinya, maka seorang mukmin dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan, salah satunya dalam berinfak. Ayat ini juga mengandung makna orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan dengan menghambur-hamburkannya, perilaku ini bisa disebutkan sebagai kita menghambur-hamburkan harta, maka inilah yang sebenarnya dikehendaki setan, tetapi jangan pula kita bersifat kikir, karena selain tidak disukai Allah, kita juga akan dibenci oleh masyarakat. Dalam mengeluarkan harta, hendaklah kita berperilaku wajar dan di baik orang-orang mukmin adalah mereka dalam menafkahkan harta tidak boros dan tidak pula kikir, tetapi tetap memelihara keseimbangan antara kedua sifat yang buruk itu. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,Sifat boros pasti akan membawa kemusnahan harta benda dan kerusakan masyarakat. Seseorang yang boros walaupun kebutuhan pribadi dan keluarganya telah terpenuhi dengan hidup secara mewah, tetap akan menghambur-hamburkan kekayaannya pada kesenangan lain, seperti main judi, main perempuan, minum-minuman keras, dan lain sebagainya. Artinya, dia merusak diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya. Padahal, kekayaan yang dititipkan Allah kepadanya harus dipelihara sebaik-baiknya sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya, keluarga, dan pula jika kita bersifat kikir, dapat membawa kepada kerugian dan kerusakan. Orang yang kikir selalu berusaha menumpuk kekayaan walaupun dia sendiri hidup sebagai seorang miskin dan dia tidak mau mengeluarkan uangnya untuk kepentingan masyarakat. Kalau untuk kepentingan dirinya dan keluarganya saja, dia merasa segan mengeluarkan uang, apalagi untuk kepentingan orang lain. Dengan demikian, akan tertumpuklah kekayaan itu pada diri seorang atau beberapa gelintir manusia yang serakah dan tamak. Orang yang sifatnya seperti ini diancam Allah dengan api neraka sebagaimana tersebut dalam firman-Nya,وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ, اۨلَّذِىۡ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗ, يَحۡسَبُ اَنَّ مَالَهٗۤ اَخۡلَدَهٗ‌, كَلَّا‌ لَيُنۡۢبَذَنَّ فِى الۡحُطَمَةِWai lul-li kulli hu mazatil-lumaza, Al-lazi jama'a maalaw wa'addadah, Yahsabu anna maalahu akhladah, Kalla layum ba zanna fil hutamah Artinya "Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia manusia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam neraka Hu¯amah," QS. Al-Humazah 1-4Jadi jelas disebutkan bagaimana seharusnya sifat orang mukmin dalam menafkahkan hartanya. Dia tidak bersifat boros sehingga tidak memikirkan hari esok dan tidak pula bersifat kikir sehingga menyiksa dirinya sendiri karena hendak mengumpulkan kekayaan. Keseimbangan antara kedua macam sifat yang tercela itulah yang selalu dipelihara dan dijaga. Kalau kaya, dia dapat membantu masyarakatnya sesuai dengan kekayaannya, dan kalau miskin, dia dapat menguasai hawa nafsu dirinya dengan hidup secara jamaah Jumat rahimakumullah,Kesederhaan tidak hanya tercermin dalam gaya hidup saja, tetapi juga dalam pola pikir mencari penghidupan. Seorang yang berpikiran sederhana, seperti disebutkan dalam laman NU Online, tentunya tidak akan sampai melebihi batas kebutuhan hidup. Tuntutan dan keinginan akan selalu disesuaikan dengan kemampuan. Sehingga tidak ada rasa ingin menguasai dan memiliki hak orang lain di luar haknya. Sebuah perkataan yang perlu dipikirkan adalah cukupkanlah hidupmu dengan penghasilanmu’. Artinya, dalam ranah perekonomian individu dan keluarga perlu adanya strategi pendanaan yang berakar pada pengendalian nafsu berbelanja dan membeli. Kita harus kembali belajar memilah antara perkara yang harus dibeli, yang boleh dibeli, dan yang tidak perlu dibeli. Secara logis banyak sekali orang yang paham perbedaan yang primer dan sekunder, akan tetapi rayuan nafsu mengalahkan logika untuk memilih satu di antara dua. Oleh karena itu, kesederhanaan mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan hati, nafsu dan juga tawakkal. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Kisah kesederhanaan Rasulullah SAW terekam dalam sebuah hadis yang menceritakan betapa beliau tidak mempunyai keinginan menumpuk harta, padahal jika mau sangatlah mudah baginya. Ketika Islam telah telah berkembang luas dan kaum muslimin telah memperoleh kemakmuran, Sahabat Umar bin Khattab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Ketika dia telah masuk ke dalamnya, dia tertegun melihat isi rumah beliau, yang ada hanyalah sebuah meja dan alasnya hanya sebuah jalinan daun kurma yang kasar, sementara yang tergantung di dinding hanyalah sebuah geriba tempat air yang biasa beliau gunakan untuk berwudu. Muncullah keharuan muncul dalam hati Umar Ra. Tanpa disadari air matanya berlinang, maka kemudian Rasulullah saw menegurnya. “gerangan apakah yang membuatmu menangis?”Umar pun menjawabnya, “bagaimana aku tidak menangis Ya Rasulallah? Hanya seperti ini keadaan yang kudapati di rumah Tuan. Tidak ada perkakas dan tidak ada kekayaan kecuali sebuah meja dan sebuah geriba, padahal di tangan Tuan telah tergenggam kunci dunia Timur dan dunia Barat, dan kemakmuran telah melimpah.”Lalu baginda rasulullah menjawab “Wahai Umar aku ini adalah Rasul Allah, Aku bukan seorang Kaisar dari Romawi dan bukan pula seorang Kisra dari Persia. Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi."Kata-kata Aku bukan Kaisar Romawi, Aku bukan Kisra Persia, tidak berarti Rasulullah tidak memiliki kesempatan, mengingat keterangan Umar bahwa di tangan Rasulullah-lah tergenggam kunci dunia Timur dan dunia Barat. Namun niat Rasulullah saw dalam kalimat terakhir itu merupakan kata paling berharga “Mereka hanya mengejar duniawi, sedangkan aku mengutamakan ukhrawi.”Apa yang diisyaratkan Rasulullah saw sangatlah jelas, bahwa tidak selamanya hidup dengan kemewahan dan gelimang harta adalah berkualitas, justru sebaliknya. Seringkali kehidupan semacam itu menjadikan hidup terasa kering dan khotbah Jumat kali ini, semoga kita bisa menerapkan kesederhanaan dalam hidup dan perilaku kita sehari-hari sesuai anjuran Rasulullah. Aamiin yaa rabbal ' juga Rangkuman Cara Menerapkan Al Quran dan Hadis Sebagai Pedoman Hidup Khutbah Jumat Singkat Tahun Baru Semangat untuk Harapan & Hal Baik - Sosial Budaya Penulis Dhita KoesnoEditor Addi M Idhom Kumpulanbahan khotbah kebangkitan Yesus Kristus terbaik 2022 yang lengkap dengan judul, ayat alkitab, dan poin-poinnya. Para murid Yesus menunggu kurang lebih 50 hari untuk memberitakan tentang kebangkitan Yesus. Apakah kehidupan sehari-hari kita telah membuktikan bahwa kita percaya akan kebangkitan Kristus? Jelaskan! Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengingat kembali perihal tawadhu. Dengan ini diharapkan kita semua mampu menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Melatih Diri untuk Rendah Hati". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الشَّرَائِعِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ السَّمِيْعُ الْبَدِيْعُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّمِعُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Di hari yang istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Salah satu bentuk ketakwaan itu adalah tawadhu atau sikap rendah hati. Tawadhu berarti menempatkan kita lebih rendah daripada mereka semua. Hal ini guna mengubur sifat sombong yang kerap kali bergelora dalam diri kita. Tawadhu penting kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan kepada Allah swt maupun kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, meliputi manusia, hewan, tetumbuhan, dan sebagainya. Lawan dari tawadhu adalah sombong. Sombong adalah pangkal berbagai macam sifat tercela lainnya. Kita tentu hafal betul kisah Iblis yang menolak bersujud dalam rangka menghormati Nabi Adam as. Itu tidak lain karena kesombongan makhluk terlaknat tersebut. Pasalnya, Iblis merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam as diciptakan dari tanah. Imam al-Ghazali dalam kitabnya, Bidayatul Hidayah, menegaskan bahwa merasa lebih baik dari makhluk lain adalah bentuk kesombongan. Karenanya, kita harus meyakini bahwa sesungguhnya yang terbaik di sisi Allah swt itu adanya di akhirat kelak. Hal demikian tentu saja tidak berada dalam jangkauan kita sebagai manusia biasa. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Kita harus memiliki keyakinan bahwa orang lain itu lebih baik dari kita. Jika dalam pandangan mata terlihat buruk, kita tidak dapat menganggap keseluruhannya demikian. Setiap manusia pasti memiliki sisi yang baik. Imam al-Ghazali memberikan tips bagaimana kita menggunakan kacamata tawadhu dalam melihat siapa saja, anak kecil, orang tua, orang bodoh, atau kafir sekalipun. Anak kecil tentu belum dihukumi taklif sehingga tidak bermaksiat kepada Allah swt, sedangkan hari-hari kita tidak pernah lepas dari bermaksiat kepada-Nya. Dengan begitu, kita tidak perlu ragu untuk mengakui bahwa anak kecil itu lebih baik dari diri kita. Orang yang lebih tua dari kita seyogianya dipandang lebih baik dari kita. Sebab, mereka lebih dahulu daripada kita dalam beribadah kepada Allah swt. Karenanya, tak ada halangan lagi untuk meyakini bahwa mereka lebih baik daripada kita. Sekalipun ada orang yang tampak, mohon maaf, bodoh, kita juga harus meyakini kebaikan mereka. Sebab, jika pun mereka melakukan maksiat, tentu itu didasari atas ketidaktahuannya, sedangkan kita tetap bermaksiat, meskipun kita tahu bahwa hal tersebut salah dan dilarang Allah swt. Bahkan, terhadap orang kafir pun kita tidak boleh merasa lebih baik. Sebab, mungkin saja di suatu saat nanti, atau mungkin di akhir hayatnya kelak, ia mengucapkan syahadat dan wafat dalam membawa keislaman dan keimanan. Hal demikian bukanlah hal yang mustahil dan memang banyak terjadi. Dengan keyakinan demikian, perasaan tidak lebih baik dari orang lain, maka kita akan berusaha untuk terus memperbaiki diri, berintrospeksi, mencari kesalahan diri agar tidak lagi mengulanginya di kemudian hari dan menggantinya dengan sikap dan laku yang baik. Kita juga tidak mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi justru mencari dan menemukan kebaikannya untuk kita tiru, kita teladani sebaik mungkin sehingga kita bukan saja terhindari dari laku buruk, tetapi justru melampaui hal tersebut, yakni dengan berlaku baik. Oleh karena itu, jamaah Jumat sekalian, penting bagi kita untuk menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, orang tawadhu adalah hamba Allah swt yang utama. Hal ini ditegaskan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 63. وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا Artinya Adapun hamba-hamba utama Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan “salam”. Imam Abu Ishaq Ats-Tsa’labi dalam kitabnya, Al-Kasyfu wal Bayan fi Tafsiril Qur’an, menjelaskan bahwa hamba yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah hamba utama, yakni orang yang tawadhu, rendah hati. Bahkan, jika ada orang yang mengkhutbahi’, menasihati dengan kata-kata yang justru tidak membuatnya nyaman, orang tersebut tetap menjawabnya dengan doa keselamatan. Dalam tafsir lain, Ibnu Hayyan mengatakan bahwa hamba utama itu menjawab dengan perkataan yang menyelamatkannya dari dosa. Meskipun diperlakukan dengan tidak baik, sikap tawadhu menghindarkan kita dari dosa-dosa berupa laku buruk yang serupa atau bahkan lebih sebagai balasan kepadanya. Kita justru akan menjawab perlakuan itu dengan kebalikannya, yaitu dengan mendoakan keselamatan, tetap menjaga etika dan akhlak kita, baik secara perbuatan ataupun perkataan, sebagaimana disebutkan oleh Imam Abul Qasim al-Qusyairi dalam kitab tafsirnya, Lathaiful Isyarat. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt Nabi Muhammad saw bersabda sebagaimana dicantumkan Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitab Lubabul Hadits التَّوَاضُعُ مِنْ أَخْلَاقِ الْأَنْبِيَاءِ وَالتَّكَبُّرُ مِنْ أَخْلَاقِ الْكُفَّارِ وَالْفُرَاعِنَةِ Artinya Tawadhu merupakan bagian dari akhlaknya para Nabi, sedangkan sombong adalah akhlaknya orang-orang kafir dan para firaun. Oleh karena itu, dengan kita bertawadhu, sesungguhnya kita tengah menjalankan salah satu akhlaknya para Nabi. Dan semoga, kita dapat senantiasa menjalankan sikap demikian ini. Meskipun mungkin akan sulit diterapkan karena beragam hal, mulai merasa diri pintar karena berprestasi, merasa lebih dekat dengan Allah karena selalu berjamaah di masjid, misalnya, dan sebagainya, tawadhu haruslah kita latih. Sedikit demi sedikit, insyaallah, kita akan terbiasa bersikap demikian. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْاِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَاإِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ أَصْحَابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْأَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا إِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon Baca naskah khutbah lainnya Khutbah Jumat Adab dan Keutamaan Dzikir Khutbah Jumat Hindarkan Diri dari Menggunjing di Medsos! Khutbah Jumat Rezeki, antara Kualitas dan Kuantitas HomeKesabaran dan Keteguhan Hati pada Setiap Kesulitan dalam Kehidupan Sehari-hari Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu'minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta'ala binashrihil 'aziiz [1] Tanggal 19 November 2010 di Masjid Baitul Futuh, UK. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك لـه، وأشهد أن محمّدًا عبده ورسوله.
Khutbah Jumat kali mengingatkan kita pada tujuan hidup kita di dunia. Dengan sejumlah nasihat Al-Quran dan hadits ini, kita dapat memaknai hidup kita yang singkat ini. Kita berdoa kepada Allah agar selalu megingat tujuan kita hidup di dunia. Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat Tujuan Hidup di Dunia.” Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Kita diciptakan di dunia ini tidak untuk menyibukkan diri dengan hal-hal keduniaan yang pasti menuju kepunahan. Kita diciptakan tidak untuk menyibukkan diri dengan jabatan yang akan kita tinggalkan, pakaian yang pada akhirnya akan usang, makanan yang akan menjadi kotoran, mobil yang suatu saat nanti menjadi rongsokan dan rumah yang tidak kita bawa ke kuburan. Di kehidupan dunia yang sementara ini, kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah, Tuhan yang wajib kita sembah. Dengan ilmu-Nya yang azali ada tanpa permulaan, Allah mengetahui bahwa di antara hamba-hamba-Nya ada yang taat, dan di antara mereka ada yang durhaka dan mendustakan-Nya. Ia menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya yang mukmin dan neraka bagi hamba-hamba-Nya yang mendustakan-Nya dan mendustakan para nabi-Nya. Kita tidak seperti binatang yang kehidupannya hanya dilalui untuk makan, minum dan tidur. Melainkan kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah dan dilarang untuk berbuat maksiat kepada-Nya. Barangsiapa yang tidak mengetahui hal ini, berarti ia tidak mengetahui tujuan penciptaannya. Bukankah Allah ta’ala berfirman أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Artinya “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” QS. Al-Qiyamah 36. Allah subhanahu wata’ala juga menegaskan وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ الذاريات 56 Maknanya “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali Aku perintahkan mereka untuk beribadah kepada-Ku.” QS. Adz-Dzariyat 56. Mereka yang tidak mengetahui untuk tujuan apa mereka diciptakan di dunia ini, berlaku pada diri mereka sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam إنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ جِيفَةٍ بِاللَّيْلِ، حِمَارٍ بِالنَّهَارِِ، عَارِِفٍ بِأَمْرِِ الدُّنْيَا جَاهِلٍ بِأَمْرِِ الْآخِرَةِ. رواه ابن حبان Artinya “Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang sombong, rakus kepada harta benda sehingga mengumpulkannya dengan cara yang haram, banyak bicara haram untuk mendapatkan harta, tidak pernah beribadah di malam hari, hanya memikirkan makanan di siang hari sehingga lalai untuk melakukan kewajiban, mengetahui urusan dunia dan tidak mengetahui urusan akhirat.” HR Ibnu Hibban. Manusia model seperti mereka ini sangat banyak. Allah ta’ala berfirman وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ سبأ 13 Maknanya “...dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” QS. Saba’ 13 Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Allah mengetahui pada azal bahwa di antara hamba-hamba-Nya yang beriman ada yang menjadi wali, bertakwa dan shalih, dan di antara mereka ada yang fasiq, bermaksiat dan pelaku dosa. Di antara umat manusia ada yang bermaksiat kepada Allah dengan telinganya. Ada yang dengan matanya. Ada yang dengan hatinya. Ada yang dengan tangannya. Ada yang bermaksiat dengan kakinya. Dan ada yang bermaksiat dengan lisannya. Allah ta’ala berfirman إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا الإسراء 36 Maknanya “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” QS. Al-Isra’ 36. Allah ta’ala juga berfirman مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ ق 18 Artinya “Tidak ada suatu kata yang diucapkan pun melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.” QS. Qaf 18. Sedangkan seorang muslim yang sempurna imannya, bertakwa dan shalih, ia adalah yang dimaksud oleh sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ متفق عليه Artinya “Orang muslim yang sempurna imannya adalah seorang muslim yang mampu menahan lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya untuk tidak menyakiti orang lain, baik muslim ataupun non muslim tanpa hak.” HR. al-Bukhari dan Muslim. Karena itu, barangsiapa di antara kita yang tergerak untuk melakukan maksiat karena godaan setan atau hawa nafsu, maka hendaklah ia selalu mengingat firman Allah ta’ala أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى القيامة 36 Artinya “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” QS. Al-Qiyamah 36. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau mati besok! Berusahalah untuk mengumpulkan bekal akhirat sebelum engkau dikejutkan oleh malaikat maut. Izra’il tidak akan permisi kepada siapapun. Jika ajal seseorang telah tiba, Izra’il akan mengeluarkan roh dari jasadnya. Anak kecil yang yang masih menyusu kepada ibunya, remaja yang kuat badannya, orang sehat yang tidak pernah sakit, semuanya, jika ajal telah tiba, rohnya akan berpisah dari badannya. Betapa banyak orang sehat yang mati tanpa sakit. Banyak pula cucu yang mati sebelum kakeknya yang sudah tua renta. Untuk itu, kita persiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Bekal itu adalah ilmu dan amal, yakni belajar ilmu agama dan mengamalkannya. Ilmu agama akan menjaga kita. Berbeda dengan harta. Kitalah yang menjaganya. Banyak di antara kita yang sibuk mencari bekal harta untuk masa depan di dunia. Tapi lalai untuk mengumpulkan bekal yang bermanfaat bagi masa depan alam kubur dan alam akhiratnya. Seorang penyair menyenandungkan يَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اشْتَغَلَ وَغَـرَّهُ طُولُ الْأَمَلِ اَلْمَـوْتُ يَأْتِي بَـغْتَـةً وَالْقَـبْـرُ صُنْدُوقُ الْعَمَل Artinya, “Wahai orang yang disibukkan dengan urusan dunia dan terbuai dengan panjangnya angan-angan! Ingatlah kematian itu datang tiba-tiba dan kuburan adalah tempat balasan amal!” Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah. Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ ِللهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Ustadz Nur Rohmad, anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, tinggal di Dawarblandong, Mojokerto.
Natshari ini mengajarkan tentang ibadah yang seharusnya yaitu: 1) Mengekang lidah. Orang yang banyak bicara menunjukkan bahwa orang itu memiliki sistem tertutup dalam dirinya. Orang yang tidak mau memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bicara, menunjukkan bahwa dia menganggap dirinya sebagai kebenaran. 0t4lJ. 52 132 149 193 36 288 381 382 160

khotbah tentang kehidupan sehari hari