AhmaddahlanNET - Secara sederhana, E-Learning adalah sebuah penyelenggaraan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengejar. Peran media elektronik dalam e-learning menentukan model-model pembelajaran. Adapun model pembelajaran e-learning terbagi atas tiga model umum. a. Jenis-Jenis E
Pengertian E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu Nugroho, 2007. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia Tafiardi, 2005. Definisi E-Learning Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet Purbo & Hartanto, 2002. E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto 2005 mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari 1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. 2. Memanfaatkan keunggulan komputer media digital dan jaringan komputer. 3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan membutuhkannya. 4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer. Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi, memanfatkan keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan fasilitas yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara pribadi
Komponen E-Learning. E-learning bukan sebuah produk yang dapat berjalan sendiri, melainkan terdiri dari beberapa komponen yang membentuknya. Berikut ini adalah komponen-komponen dari e-learning. 1. Infrastruktur E-learning. Infrastruktur merupakan komponen penting dalam e-learning, sebab mereka memerlukan peralatan yang digunakan dalam sistem e Back160Size KiBEkstensi File jpgPanjang 326 pxTinggi 372 pxDetail Gambarkan Ilustrasi Komponen Pendukung E Learning Koleksi No. 35. Silahkan zoom untuk melihat ukuran gambar yang lebih besar dengan mengeklik ke arah gambar. File gambar ini memiliki lisensi tergantung dari penguploadnya berikanlah atribut kepada si pengupload gambar atau ke website ini untuk Gambarkan Ilustrasi Komponen Pendukung E Learning Koleksi No. 35 Download Gambar
ElearningUniversitas Pamulang. Guna Mengupayakan pemberian layanan online learning yang optimal selama masa Pandemi Corona, online learning menggunakan 2 server yang dapat dimanfaatkan untuk program perkuliahan Reguler A & B dengan Reguler C (Kamis dan Sabtu). LP3 & IT Center. Silahkan klik tombol di bawah ini sesuai dengan program perkuliahannya.
Saat ini pembelajaran online atau atau online learning atau e-learning sudah mulai banyak berkembang. Banyak pihak memanfaatkan internet sebagai media dalam melakuan pembelajaran karena berbagai kemudahan, keuntungan maupun ke-efektif-an yang mampu didapat dari penggunaan e-learning ini. Meskipun perkembangan dan penerapan e-learning di Indonesia saat ini belum maksimal bahkan cenderung masih menjadi minoritas, namun e-learning patut dipertimbangkan agar banyak diterapkan di Indonesia. Proses pembelajaran hanya dapat dilaksanakan jika terdapat komponen-komponen pembelajaran yang saling berhubungan, tak terkecuali juga pada pembelajaran online atau e-learning. Pada e-learning ada beberapa komponen pembelajaran yang terlibat dan saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut membangun e-learning secara aktif dan terus menerus selama website e-learning tersebut masih terus aktif digunakan oleh pengguna. Menurut Dabbagh & Bannan-Ritland dalam Sutopo 2012 150 setidaknya terdapat tiga komponen pembelajaran yang terlibat dan berinteraksi dalam pembelajaran online atau e-learning. Tiga Komponen Pembelajaran yang Terlibat dalam Online Learning E-Learning antara lain Strategi Pembelajaran, seperti kolaborasi, refleksi, permainan, peran, eksplorasi, dan lain-lain. Model Pendidikan, seperti pendidikan terbuka, fleksibel, terdistribusi, dan lain-lain. Teknologi pembelajaran, seperti perangkat komunikasi, perangkat multimedia, course management system, asynchronous dan synchronous, dan lain-lain. Ketiga komponen pembelajaran tersebut saling berhubungan dalam e-learning. Model pendidikan berbasis pembelajaran dan proses sosial memberikan informasi kepada lingkungan desain pembelajaran online yang mengarahkan strategi pembelajaran agar dapat dilaksanakan menggunakan teknologi online learning. Pengembang pembelajaran online harus sangat memperhatikan hubungan antara komponen pembelajaran satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat berpengaruh dan bermanfaat untuk menjaga proses pembelajaran agar tetap berjalan dengan baik dan dapat dimonitor atau diawasi dengan baik. Tak hanya pengembang, pelaku online learning lainnya seperti siswa atau peserta didik dan guru atau pengajar atau mentor perlu juga memperhatikan kesinambungan hubungan komponen-komponen belajar ini. Bahkan konten atau materi yang dituangkan dalam pembelajaran online juga harus sangat diperhatikan dan disesuaikan dengan komponen-komponen pembelajaran yang terlibat dalam e-learning. Referensi Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta Graha Ilmu The following two tabs change content Posts Multiple Personality. p Penulis Author di
IlustrasiGambar Komponen Sistem Informasi Dalam Membahas Pengertiannya. Perlu kalian ketahui bahwa, sistem informasi terdiri dari beberapa Komponen-komponen yang disebut dengan blok atau building block. Semua Komponen itu saling berinteraksi dan berkaitan erat antara satu sama lainnya untuk membentuk sebuah kesatuan dengan tujuan mencapai
Di Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah munculnya e-learning atau pembelajaran elektronik. E-learning memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi para pelajar untuk belajar secara online tanpa batasan waktu dan dibalik kepraktisannya, terdapat komponen pendukung yang memainkan peran penting dalam kesuksesan e-learning. Dalam artikel ini, Brebesnesia akan mengenalkan beberapa komponen penting yang mendukung sistem Platform E-LearningKomponen utama dari e-learning adalah platform yang menyediakan lingkungan virtual untuk pembelajaran. Platform e-learning biasanya berbentuk situs web atau aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses materi pelajaran, tugas, ujian, dan interaksi dengan pengajar dan sesama pelajar. Beberapa platform e-learning populer termasuk Moodle, Blackboard, dan Google Konten PembelajaranKonten pembelajaran adalah inti dari e-learning. Komponen ini mencakup materi pelajaran yang disajikan dalam format digital, seperti teks, gambar, video, dan audio. Konten pembelajaran harus disusun dengan baik, mudah dipahami, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan multimedia dalam konten pembelajaran dapat membantu meningkatkan keterlibatan dan pemahaman Interaksi dan KolaborasiE-learning bukan hanya tentang belajar sendiri, tetapi juga tentang interaksi dan kolaborasi antara pelajar dan pengajar. Komponen ini mencakup fitur seperti forum diskusi, ruang obrolan, dan kolaborasi dalam tugas kelompok. Interaksi dan kolaborasi ini memungkinkan pelajar untuk saling berbagi pemikiran, memperdalam pemahaman, dan memperluas Evaluasi dan Umpan BalikEvaluasi merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Dalam e-learning, komponen ini mencakup tugas, ujian, dan kuis yang digunakan untuk mengukur pemahaman pelajar. Sistem e-learning juga harus menyediakan umpan balik yang konstruktif dan informatif untuk membantu pelajar meningkatkan prestasi Dukungan TeknisDalam lingkungan e-learning, dukungan teknis menjadi komponen yang sangat penting. Pelajar dan pengajar harus mendapatkan dukungan teknis yang memadai untuk mengatasi masalah teknis, seperti masalah koneksi internet, akses platform, atau masalah perangkat keras. Dukungan teknis yang responsif dan efektif sangat penting untuk menjaga kelancaran proses Keamanan dan PrivasiDalam era digital, keamanan dan privasi menjadi hal yang sangat penting dalam e-learning. Komponen ini mencakup langkah-langkah untuk melindungi data pribadi pelajar dan menjaga kerahasiaan informasi penting. Sistem e-learning harus memiliki kebijakan keamanan yang ketat dan menjaga privasi pengguna dengan menggunakan enkripsi dan perlindungan telah menjadi bagian integral dari dunia pendidikan modern. Untuk mencapai kesuksesan dalam e-learning, komponen pendukung yang telah disebutkan di atas harus dipertimbangkan dengan baik. Dengan platform e-learning yang kuat, konten pembelajaran yang baik, interaksi yang bermakna, evaluasi yang efektif, dukungan teknis yang handal, dan keamanan yang terjamin, e-learning dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif dan inklusif di era digital Artikel Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS
Komponene learning komponen yang membentuk e learning adalah. Komponen pendukung pembelajaran e learning. Termasuk di dalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference. V pemeran dosen dll skenario e learning memungkinkan mahasiswa dapat kontak langsung dengan.Jenis Jenis Software pendukung e-Learning ā Untuk melaksanakan pembelajaran kelas maya atau e-learning diperlukan beberapa komponen pendukung. Komponen-komponen pendukung e-learning adalah sebagai berikut Perangkat keras hardware komputer, laptop, netbook, maupun lunak software Learning Management System LMS, Learning Content Management System LCMS, Social Learning Network SLN.Infrastruktur Jaringan intranet maupun interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam khusus menganai perangkat lunak atau software ada banyakn jenis jenis software yang dapat digunakan untuk mendukung e-learning. Dalam pelaksanaan kelas maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat lunak/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Walaupun banyak sekali jenis-jenis software yang bisa digunakan, namun secara umum dikenal dua jenis software yaitu yaitu Learning Management System LMS dan Learning Content Management System LCMS. Dan kemudian dalam perkembangan selanjutnya, seiring meluasnya pemanfaatan Social Network SN khususnya Facebook, muncullah aplikasi Social Learning Network SLN sebagai salah satu alternatif bentuk kelas maya. Penjelasan singkat tentang Jenis Jenis Software pendukung e-Learning Learning Management System LMS Menurut Courts dan Tucker 2012, Learning Management System atau LMS adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten content delivery system, dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kehadiran dalam kelas maya, memastikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak hasil pencapaian siswa. Sedangkan menurut Kerschenbaum 2009, LMS adalah sebuah aplikasi yang berfungsi mengadministrasikan secara otomatis berbagai kegiatan pembelajaran. Guru dapat menggunakan aplikasi ini untuk berbagi sumber belajar, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa, menyampaikan pengumuman, memberi tugas maupun ujian, serta memberikan penilaian, sedangkan siswa dapat membaca materi belajar, menjawab pertanyaan, berdiskusi, serta mengirimkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh dari LMS antara lain; Moodle, Edmodo, Dokeos, aTutor, Google Classroom, dll. Learning Content Management System LCMS Menurut Kerschenbaum 2009, Learning Content Management System LCMS adalah sebuah aplikasi yang digunakan oleh pemilik konten untuk mendaftar register,menyimpan store,menggabungkan assembly,mengelola manage, danmemublikasikan publish konten pembelajaranmelalui web, atau dalam bentuk cetak, maupun CD. Secara lebih rinci, LCMS adalah sebuah aplikasi untuk mengelola konten pembelajaran. LCMS tidak hanya dapat membuat, mengelola, dan menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi juga mengelola dan menyunting edit semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh dari LCMS antara lain; Claroline, e-doceo solutions. Perbedaan LMS dan LCMS Perbedaan utama dari LMS dan LCMS adalah LMS merupakan media interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS adalah media yang digunakan oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten. Berdasarkan fungsinya LMS dan LCMS dapat dibedakan sebagai berikut. LMSLCMSPendaftaran dan administrasi siswaPengembangan konten secara bersama collaborative content development yang dilengkapi dengan templatePengelolaan aktifitas kelasPengelolaan kontenPengelolaan kurikulum dan sertifikasiPublikasiPengelolaan kompetensiIntegrasi Alur Kerja Workflow integrationPelaporanAntar muka yang terintegrasi dengan LMSPengelolaan rekaman pembelajaranāMenyusun/mengembangkan bahan pembelajaran Courseware authoringā LMS dan LCMS merupakan jenis software e-learning yang telah banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning. Akan tetapi sistem ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem ini kurang memperhatikan daya suai adaptability, fleksibilitas, dan hubungan sosial. Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis hubungan sosial dinonaktifkan yang menyebabkan pengelola sistem tidak dapat mengetahui hal-hal yang sedang dikerjakan oleh komunitasnya. Oleh karena itu, dalam perkembangan teknologi saat ini, konsep hubungan sosial dan kepedulian sosial mulai diterapkan dan memberikan pengaruh yang berarti terhadap kolaborasi dan pembelajaran. Dengan adaptasi konsep ini dalam teknologi, siswa dapat berkolaborasi, meningkatkan kemampuan kognitif, dan keterampilan sosialnya. Oleh karena itu, muncullah paradigma baru dalam belajar yang disebut CSSL Computer Supported Social Learning. Di dalam Computer Supported Social Learning terdapat konsep Social Learning Network yang bertujuan untuk mendorong penggunanya memiliki pengalaman baru dalam belajar menggunakan jejaring sosial Social Network yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial. Jejaring sosial atau social network SN adalah sebuah jejaringā yang memuat interaksi sosial dan hubungan interpersonal. Secara lebih rinci, social network / SN adalah sebuah aplikasi atau laman yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi satu sama lain dengan cara saling bertukar informasi, komentar, pesan, gambar, maupun audio-video. Dalam Social Network Sites SNS seperti Facebook, Instagram atau Twitter, pengguna difasilitasi untuk melakukan interaksi, komunikasi, dan kolaborasi Greenhow, Robelia, & Hughes, 2009. Dengan kata lain, mekanisme bersosialisasi melalui jaringan ini telah terbukti dapat meningkatkan hubungan interpersonal dan memfasilitasi komunikasi nonverbal melalui media seperti audio-video maupun gambar. Dengan berkomunikasi melalui media ini, interaksi interpersonal menjadi lebih dekat. Oleh karena itu, berdasarkan kelebihan inilah berbagai situs jejaring sosial didorong untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Social Learning Network/s SLN/SLNs atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh 2000 adalah koneksi interpersonal melalui interaksi dengan tujuan utama untuk pengembangan pengetahuan. Secara lebih rinci, SLN merujuk pada beberapa fenomena, yaitu Penggunaan Social Network SN untuk pembelajaran dalam pendidikan SN oleh para pelajardalam sebuah kolaborasi/diskusi yang dilaksanakan secara laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial Social Learning Network atau SLN.Penggunaan SLN yang secara khusus dikembangkan sendiri oleh Learning Network/s SLN/SLNs ini dapat memperkaya pilihan jenis jenis software e-learning yang bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran di era modern. Latihan Soal jenis jenis software kelas maya Silakan kerjakan latihan soal online berikut ini untuk memaksimalkan hasil belajar Anda. Demikianlah uraian tentang Jenis Jenis Software pendukung e-Learning yang bisa kami sajikan. Semoga bermanfaat dan sampai ketemu kembali di artikel berikutnya
Daftar Isi Kita berada di masa dimana interaksi tidak lepas dari penggunaan elektronik dalam sektor kehidupan sehari-hari. Dampak transisi dari pandemi covid-19 awal tahun 2020, membuat seluruh aktifitas, termasuk aktivitas belajar mengajar melalui dalam jaringan atau "daring."
Jenis Jenis Software pendukung e-Learning ā Untuk melaksanakan pembelajaran kelas tanwujud atau e-learning diperlukan beberapa komponen pendukung. Onderdil-komponen pendukung e-learning adalah sebagai berikut Perangkat keras hardware komputer, laptop, netbook, ataupun tablet. Perangkat panjang hati software Learning Management System LMS, Learning Content Management System LCMS, Social Learning Network SLN. Infrastruktur Jaringan intranet ataupun internet. Konten pembelajaran. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran. Lebih khusus menganai perangkat lunak atau software cak semau banyakn keberagaman jenis software yang bisa digunakan cak bagi mendukung e-learning. Dalam pelaksanaan inferior maya dimanfaatkanlah berbagai perangkat kepala dingin/aplikasi/sistem yang pada umumnya berbasis web. Walaupun banyak sekali variasi-jenis software yang dapat digunakan, namun secara umum dikenal dua jenis software yaitu yaitu Learning Management System LMS dan Learning Content Management System LCMS. Dan kemudian intern perkembangan selanjutnya, seiring meluasnya pemanfaatan Social Network SN khususnya Facebook, muncullah petisi Social Learning Network SLN sebagai salah satu alternatif bentuk kelas maya. Penjelasan singkat akan halnya Macam Diversifikasi Software pendukung e-Learning Learning Management System LMS Menurut Courts dan Tucker 2012, Learning Management System atau LMS adalah petisi yang digunakan cak bagi mengelola pembelajaran, mengapalkan konten content delivery system, dan melacak aktivitas daring seperti memastikan kerelaan n domestik papan bawah maya, memastikan hari penumpukan tugas, dan melacak hasil pencapaian murid. Padahal menurut Kerschenbaum 2009, LMS yakni sebuah tuntutan yang berfungsi mengadministrasikan secara faali berbagai kegiatan pembelajaran. Guru dapat menggunakan aplikasi ini kerjakan berbagi mata air sparing, berinteraksi, dan berdiskusi dengan siswa, menampilkan embaran, menjatah tugas maupun ujian, serta menerimakan penilaian, sedangkan siswa dapat membaca materi membiasakan, menjawab cak bertanya, berdiskusi, serta mengapalkan tugas dan menjawab soal-soal ujian. Contoh berbunga LMS antara lain; Moodle, Edmodo, Dokeos, aTutor, Google Classroom, dll. Learning Content Management System LCMS Menurut Kerschenbaum 2009, Learning Content Management System LCMS adalah sebuah aplikasi yang digunakan oleh pemilik konten kerjakan mendaftar register, menyimpan store, menggabungkan assembly, mengelola manage, dan memublikasikan publish konten pembelajaran melampaui web, atau dalam bentuk cetak, maupun CD. Secara makin rinci, LCMS adalah sebuah aplikasi untuk mengurus konten pembelajaran. LCMS tidak hanya dapat membuat, ikutikutan, dan menyediakan modul-modul pembelajaran, tetapi pula mengelola dan menyunting edit semua bagian yang membentuk sebuah katalog. Contoh dari LCMS antara lain; Claroline, e-doceo solutions. Perbedaan LMS dan LCMS Perbedaan terdahulu bermula LMS dan LCMS ialah LMS merupakan media interaksi antara siswa dan guru, sedangkan LCMS adalah media yang digunakan oleh penulis konten maupun perusahaan penerbit konten. Berlandaskan fungsinya LMS dan LCMS dapat dibedakan ibarat berikut. LMS LCMS Pembukuan dan administrasi siswa Ekspansi konten secara bersama collaborative content development nan dilengkapi dengan template Pengelolaan aktifitas kelas Pengelolaan konten Pengelolaan kurikulum dan sertifikasi Publikasi Tata kompetensi Integrasi Silsilah Kerja Workflow integration Pelaporan Antar paras yang terintegrasi dengan LMS Manajemen sejarah pembelajaran ā Menyusun/mengembangkan bahan pembelajaran Courseware authoring ā LMS dan LCMS merupakan variasi software e-learning nan sudah lalu banyak digunakan dan terbukti handal dalam penerapan sistem e-learning. Akan tetapi sistem ini juga memiliki sejumlah kelemahan. Pelecok suatu kelemahannya adalah sebagian besar dari sistem ini kurang mencamkan daya suai adaptability, fleksibilitas, dan interelasi sosial. Bahkan pada sebagian kasus, fitur-fitur kolaborasi dan fitur analisis hubungan sosial dinonaktifkan yang menyebabkan pengelola sistem tidak bisa mengetahui hal-situasi yang madya dikerjakan makanya komunitasnya. Oleh karena itu, privat perkembangan teknologi saat ini, konsep perhubungan sosial dan kepedulian sosial mulai diterapkan dan menerimakan pengaruh yang berarti terhadap kolaborasi dan pendedahan. Dengan adaptasi konsep ini dalam teknologi, siswa bisa berserikat, meningkatkan kemampuan psikologis, dan keterampilan sosialnya. Oleh karena itu, muncullah paradigma yunior dalam belajar yang disebut CSSL Computer Supported Social Learning. Di internal Computer Supported Social Learning terdapat konsep Social Learning Network nan bertujuan buat mendorong penggunanya memiliki pengalaman bau kencur dalam belajar menunggangi jejaring sosial Social Network yang telah dilengkapi dengan konsep kepedulian sosial. Jejaring sosial atau social network SN yakni sebuah jejaringā yang memuat interaksi sosial dan hubungan interpersonal. Secara lebih rinci, social network / SN yaitu sebuah petisi atau laman yang memungkinkan pengguna bagi berkomunikasi suatu sama tidak dengan kaidah silih ki beralih informasi, komentar, wanti-wanti, gambar, maupun audio-video. Privat Social Network Sites SNS seperti Facebook, Instagram atau Twitter, konsumen difasilitasi untuk melakukan interaksi, komunikasi, dan kooperasi Greenhow, Robelia, & Hughes, 2009. Dengan kata lain, mekanisme bersosialisasi melangkahi jaringan ini telah terbukti bisa meningkatkan hubungan interpersonal dan memfasilitasi komunikasi nonverbal melewati media seperti audio-video maupun gambar. Dengan berkomunikasi melalui sarana ini, interaksi interpersonal menjadi lebih dekat. Oleh karena itu, beralaskan kurnia inilah berbagai situs jejaring sosial didorong untuk dimanfaatkan dalam pengajian pengkajian. Social Learning Network/s SLN/SLNs atau Jejaring Sosial untuk Pembelajaran, menurut Kordesh 2000 adalah koneksi interpersonal menerobos interaksi dengan maksud utama kerjakan pengembangan maklumat. Secara bertambah rinci, SLN merujuk pada beberapa fenomena, adalah Eksploitasi Social Network SN bagi pembelajaran dalam pendidikan formal. Pemakaian SN oleh para pelajardalam sebuah kolaborasi/diskusi yang dilaksanakan secara informal. Eksploitasi laman yang secara khusus dirancang untuk pembelajaran melalui jejaring sosial Social Learning Network atau SLN. Penggunaan SLN yang secara partikular dikembangkan sendiri maka dari itu temperatur. Social Learning Network/s SLN/SLNs ini dapat memperkaya pilihan jenis jenis software e-learning yang bisa digunakan kerjakan mendukung pembelajaran di era maju. Latihan Soal jenis tipe software inferior maya Mari bakal latihan soal online berikut ini cak bagi memaksimalkan hasil membiasakan Anda. Demikianlah jabaran mengenai Jenis Keberagaman Software pendukung e-Learning nan bisa kami sajikan. Hendaknya bermanfaat dan sampai cak bertemu kembali di artikel berikutnya